Keunikan Tradisi Nyadran Yogyakarta: Warisan Budaya yang Tetap Terjaga di Kota Istimewa

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna dan nilai budaya yang terkandung dalam tradisi Nyadran di Yogyakarta sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan pelestarian budaya lokal, subjek penelitian ini adalah dua tokoh masyarakat dari suku Jawa yang tinggal di Kp. Karang Patihan, Desa Demangrejo, Kec. Sentolo, Kab. Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode naratif. Peneliti melakukan wawancara secara mendalam mengenai kegiatan pelaksanaan tradisi nyadran dan asal-asul tradisi nyadran. Hasilnya menunjukan terdapat variasi respon dalam kepercayaan dan praktik tradisi nyadran, yaitu pada responden wanita menganggap bahwa tradisi nyadran merupakan proses tradisi nyadran umumnya, sedangkan pada responden laki-laki menganggap pada proses tradisi nyadran merupakan tradisi yang sakral. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penggunaan triangulasi sumber dan triangulasi metode untuk menentukan keabsahan data. Metode analisis data menggunakan model analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tradisi Nyadran tercipta di desa Karan Patihan sebagai tradisi budaya yang mempunyai makna dan nilai luhur. Tradisi ini tidak hanya sebagai sarana memanjatkan doa kepada leluhur, namun juga sebagai sarana mempererat tali silaturahmi antar warga  dan melestarikan budaya setempat.

Keywords
  • TrTradisi, Nyadran, Kebudayaan
How to Cite
Fadyah, S., & Imron, A. (2024). Keunikan Tradisi Nyadran Yogyakarta: Warisan Budaya yang Tetap Terjaga di Kota Istimewa. JITSS (Journal of Innovation and Trend in Social Sciences), 1(2), 79–88. https://doi.org/10.63203/jitss.v1i2.47
References
  1. Amin, D. (2000). Islam Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Gama Media.
  2. Arifah, D. N., & Zaman, B. (2021). Relasi Pendidikan Islam dan Budaya Lokal : Studi Tradisi Sadranan. ASNA : Jurnal Kependidikan Islam dan Keagamaan, 3(1), 72-82.https://ejournal.maarifnujateng.or.id/index.php/asna/article/view/33
  3. Baihaqi, N. N., & Munshihah, A. (2022). Resepsi Fungsional Al-Qur’an: Ritual Pembacaan Ayat Al-Qur’an dalam Tradisi Nyadran di Dusun Tundan Bantul Yogyakarta. NALAR: Jurnal Peradaban Dan Pemikiran Islam, 6(1), 1–14. https://doi.org/10.23971/njppi.v6i1.3207
  4. Creswell, J. W. (2009). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
  5. Darweni. (2018). Nilai Moral dalam Upacara Tradisi Ruwahan di Pura Mangkunegaran Surakarta. Parai Anom : Jurnal Pengkajian Seni BUdaya Tradisional, 1(1), 44-52.
  6. Cholid, N., & Fauzi, R. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Budaya Sadranan di Desa Ngijo Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang. Jurnal Pendidikan Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang, 8(1), 23-37. Doi: 10.31942/pgrs.v8i1.3441
  7. Ismail. (2021). Implementasi Nilai Pendidikan Islam dalam Budaya Nyadran Mbah Sutononggo Dea Ngreco Kabupaten Pacitan. Jurnal Ilmiah Kreatif, 19(1), 71-81. Doi: 10.52266/kreatif.v19i1.689
  8. Istiqomah, N. (2013). Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Ritual Nyadran di Sorowajan Banguntapan Bantul Yogyakarta. Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  9. Laksono,P,M. 2009. Tradisi: Dalam Struktur Masyarakat Jawa ,Kerajaan dan Pedesaan Yogyakarta: Kepel Press
  10. M. Islamiyah, Unsur Islam dalam Upacara Nyadran di Makam Dewi Sekar Dadu Bagi Masyarakat Desa Bluru Kidul Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo”, (Dissertation, Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2013), 81.
  11. Miles, Mathew B., dan A. Michael Huberman. 1994. An Expanded Sourcebook: Qualitative Data Analysis. London: Sage Publications.
  12. Murdijati, L. (2010). Serba-Serbi Tumpeng Kehidupan Masyarakat Jawa. Jakarta: Gramedia
  13. Partokusumo, K. K. (1990). Nyadran dalam Prespektif Budaya. Yogyakarta: Yayasan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Panunggalan Lembaga Javanologi.
  14. Piotr Sztompka 2008. Sosiologi Perubahan Sosial. Yogyakarta: Prenanda Media Group.
  15. Pratiwi, K. B. (2018). Dari Ritual Menuju Komersial : Pergeseran Tradisi Ruwahan di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten. Haluan Sastra Budaya, 2(2), 204-219. Doi: https://doi.org/10.20961/hsb.v2i2.23306
  16. Purwadi. (2006). Jejak Para Wali Ziarah Spiritual. Jakarta: Kompas.
  17. Riyadi, A. (2017). Kearifan Lokal Tradisi Nyadran Lintas Agama di Desa Kayen-Juwangi Kabupaten Boyolali Local Wisdom of Cross-Religious Nyadran Tradition at Kayen-Juwangi Village of Boyolali. Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, Dan Tradisi), 3(2), 139–154.
  18. Rohman, A. D., Afiah, K., Riayana, R., & Huda, M. F. (2024). Nyadran: Tradisi Penghormatan Leluhur dalam Bingkai Nilai-Nilai Islam di Dusun Silawan Desa Kutorojo. PRAXIS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(3), 171–176. https://doi.org/10.47776/praxis.v2i3.1018
  19. Saksono, Gatut, dkk. 2012. Faham Keselamatan Dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Amtama.
  20. Santoso, Imam Budhi. 2012. Spiritualisme Jawa: Sejarah, Laku, Dan Intisari Ajaran. Yogyakarta: Memayu Publising.
  21. Saputri, R. M., Rinenggo, A., & Suharno, S. (2021). Eksistensi Tradisi Nyadran Sebagai Penguatan Identitas Nasional Di Tengah Modernisasi. Civics Education and Social Science Journal (Cessj), 3(2), 99. https://doi.org/10.32585/cessj.v3i2.2080
  22. Sholeh, A. (2021). Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Kearifan Lokal Sadranan di Boyolali. Mahaguru : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(1), 1- 10. https://ummaspul.e-journal.id/MGR/article/view/1602
  23. Simuh. (2003). Islam Pergumulan Budaya Jawa. Jakarta: Teraju.
  24. Solikhin, M. (2010). Ritual Kematian Islam Jawa. Yogyakarta: Narasi
  25. Soniatin, Y. (2021). Makna Dan Fungsi Budaya Tradisi Nyadran Dalam Kearifan Lokal Masyarakat Dusun Sawen, Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan. HUMANIS: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Dan Humaniora, 13(2), 193–199. https://doi.org/10.52166/humanis.v13i2.2486
  26. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  27. Sylado, R. (2008). Novel Pangeran Diponegoro Menuju Sosok Kholifah. Solo: Tiga Serangkai.
  28. Wajdi, M. B. N. (2017). Nyadranan, Bentuk Akulturasi Islam dengan Budaya Jawa. Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, 16(2), 990. http://proceedings.kopertais4.or.id/index.php/ancoms/article/view/100%0Ahttp://proceedings.kopertais4.or.id/index.php/ancoms/article/download/100/103
  29. Widiatmoko, D. U., Mardliyah, A. A., & Majapahit, F. U. (2018). Refleksi Kultural dan PendidikanKarakter dalam Tradisi Ruwahan di Dusun Urung-Urung. Jurnal Keilmuan, Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 1(2), 40-52. http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/matapena/article/view/272
  30. Yanu Endar Prasetyo, Mengenal Tradisi Bangsa. (Yogyakarta: PT. Insist Press, 2010).
  31. Zulkarnain, A.Ag., & Febriamansyah, R. (2008).Kearifan Lokal dan Pemanfaatan dan Pesisir. Jurnal Agribisnis Kerakyatan